Friday, January 7, 2011

Surat Untuk Dinda

Surat Untuk Dinda
Surat Untuk Dinda - Setengah jam berlalu aku masih menunggunya di sebuah halte biasa tempat aku pertama kali bertemu dengannya.Hampir setengah bungkus rokok telah ku hisap sembari menunggu kedatangan gadis cantik ku ini.

Dinda namanya,gadis manis dengan tai lalat dipipi membuatku terkagum saat menatap senyumannya.Akhir – akhir ini aku merasakan kegelisahan yang luar biasa setelah sekian lama aku pergi meninggalkannya karena ada urusan yang penting harus aku kerjakan.Memang salah.. aku pergi tanpa memberi kabar dengan gadis manisku ini.

Entah mengapa kegelisahan itu terus memuncak setelah baru satu minggu aku berpisah dengannya.Aku sengaja mengambil keputusan untuk kembali dan segera bertemu dengan dinda.

Huuf.. waktu sudah menunjukkan pukul 12.00WIB berarti sudah satu jam aku menunggu disini.Aku coba menelfon,tapi sayang HPnya tidak aktif hanya mesin telefon yang menjawab kegelisahan aku ini.

Aku sayang padanya,mungkin terlalu sayang kepada dinda karena alasan itu aku tidak mau memberitahukan kepergianku kepadanya.Aku benci dengan diriku sendiri jika senyum tawanya hilang karena hal kepergianku.

15menit berlalu aku melihat seorang wanita berjalan menghampiriku dan dia berkata ‘kamu bono ya…? Ia…. Jawabku,’aku temennya dinda…. Aku pengen ngasihin ini ke kamu…’ aku melihat sepucuk surat berwarna merah ditangannya.Aku kembali bertanya ‘Dindanya mana…?’ wanita tersebut menjawab ‘kamu baca aja…’ ‘aku pergi dulu ya….’ Lanjutnya.Wanita tersebut pergi meninggalkanku.

Dalam hatiku bertanya ada apa dengan surat ini?dimana Dinda?dimana cintaku?.tanganku mulai membuka isi surat tersbut mencoba untuk mengetahui apa isi surat tersebut.

Aku mulai membuka lipatan kertas tersebut dan mulai membaca kata demi kata

‘sayang….. aku tidak bisa menemanimu saat ini…
Aku hanya butuh istirahat sejenak…..
Aku tahu tetang kepergianmu selama ini…
Jujur aku nggak kecewa kok…
Aku lebih kecewa lagi jika kamu masih terus disampingku….
Aku tidak akan bisa membahagiakanmu sayang….
Ketahuilah,, aku sayang kepadamu seluruh jiwaku saat ini,sampai darah ini berhenti aku ingin tetap bersamamu…
Tapi maaf … semua ini tidak bisa aku wujudkan karena aku telah menjadi mimpi malam sebagai bidadari yang berada di surga….

Salam cintaku dari mimpi yang telah pergi



Dinda

Aku menangis…. Hatiku tertekan…. Ada apa dengan Dinda?kenapa Dinda?dimana ia…..? aku ingin teriak.. benar ingin teriak…. Dinda aku sayang Kamu… dimana kamu dinda….?
Maafkan aku sayang… jangan kau pergi meninggalkan aku seperti ini….. aku benci ini….. aku benci semuanya…..

Aku terdiam saat melihat sesosok bayangan yang tersenyum kepadaku… aku mengerti… aku pergi…..